A. SYOK SEPTIK
Syok
septik atau sepsis adalah suatu sindrom respon inflamasi sistemik atau
systemic inflammatory response syndrome (SIRS) yang terkait dengan
adanya suatu infeksi. Sindrom ini merupakan penyebab kematian tertinggi
urutan ke-13 di Amerika Serikat, dan meskipun perkembangan dunia
kedokteran, angka mortalitasnya masih belum berubah1. Pasien menunjukkan
adanya takikardia, takipneu, demam, dan lekositosis, atau bahkan syok
septik disertai gagal organ multiple. Seperti halnya SIRS, pelepasan
mediator inflamasi sistemik dalam sepsis berakibat terjadinya gangguan
dalam mikrosirkulasi, venodilatasi.
Syok septik adalah syok yang disebabkan oleh infeksi yang menyebar luas yang merupakan bentuk paling umum syok distributif. Pada
kasus trauma, syok septik dapat terjadi bila pasien datang terlambat
beberapa jam ke rumah sakit. Syok septik terutama terjadi pada
pasien-pasien dengan luka tembus abdomen dan kontaminasi rongga
peritonium dengan isi usus.
Mikroorganisme penyebab syok septik adalah bakteri gram negatif. Ketika
mikroorganisme menyerang jaringan tubuh, pasien akan menunjukkan suatu
respon imun. Respon imun ini membangkitkan aktivasi berbagai mediator
kimiawi yang mempunyai berbagai efek yang mengarah pada syok, yaitu
peningkatan permeabilitas kapiler, yang mengarah pada perembesan cairan
dari kapiler dan vasodilatasi.
Bakteri
gram negatif menyebabkan infeksi sistemik yang mengakibatkan kolaps
kardiovaskuler. Endotoksin basil gram negatif ini menyebabkan
vasodilatasi kapiler dan terbukanya hubungan pintas arteriovena perifer.
Selain itu, terjadi peningkatan permeabilitas kapiler. Peningkatan
kapasitas vaskuler karena vasodilatasi perifer menyebabkan terjadinya
hipovolemia relatif, sedangkan peningkatan permeabilitas kapiler
menyebabkan kehilangan cairan intravaskuler ke intertisial yang terlihat
sebagai udem. Pada syok septik hipoksia, sel yang terjadi tidak
disebabkan oleh penurunan perfusi jaringan melainkan karena
ketidakmampuan sel untuk menggunakan oksigen karena toksin kuman. Gejala
syok septik yang mengalami hipovolemia sukar dibedakan dengan syok
hipovolemia (takikardia, vasokonstriksi perifer, produksi urin < 0.5
cc/kg/jam, tekanan darah sistolik turun dan menyempitnya tekanan nadi).
Pasien-pasien sepsis dengan volume intravaskuler normal atau hampir
normal, mempunyai gejala takikardia, kulit hangat, tekanan sistolik
hampir normal, dan tekanan nadi yang melebar.
a) Penatalaksanaan
· Pengumpulan spesimen urin, darah, sputum dan drainase luka dilakukan dengan tekhnik aseptik.
· Pemberian suplementasi nutrisi tinggi kandungan protein secara agresif dilakukan selama 4 hari dari awitan syok.
· Pemberian cairan intravena dan obat-obatan yang diresepkan termasuk antibiotik Dopamin, dan Vasopresor untuk optimalisasi volume intravaskuler
b) Komplikasi
· Kegagalan multi organ akibat penurunan aliran darah dan hipoksia jaringan yang berkepanjangan
· Sindrom distres pernapasan dewasa akibat destruksi pertemuan alveolus kapiler karena hipoksia
c) Gambaran Klinis
Manifestasi spesifik akan bergantung pada penyebab syok, kecuali syok neurogenik akan mencakup :
1. Kulit yang dingin dan lembab
2. Pucat
4. Penurunan drastis tekanan darah
Sedangkan
individu dengan syok neurogenik akan memperlihatkan kecepatan denyut
jantung yang normal atau melambat tetapi akan hangat dan kering apabila
kulitnya diraba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar